Showing 277 results

Authority record

PROVINCIALE SECRETARIE

  • REGENTSCHAPAS
  • Corporate body
  • 1854

Regentschap Pasoeroean
Pada tahun 1854, pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan Regeerings Reglement, semacam undang-undang dasar Hindia Belanda. Pada saat itu, pemerintahan belum memungkinkan untuk membentuk daerah otonomi karena orientasi pemerintah saat itu belum pada otonomi daerah. Pemerintah Hindia Belanda lebih berkonsentrasi pada keuntungan besar, sehingga masalah otonomi dikesampingkan. Meskipun demikian, salah satu pasal menyebutkan bahwa Bupati dipilih oleh Gubernur Jenderal dari kalangan pribumi. Inilah yang semakin memperkuat kedudukan Bupati. Berdasarkan reglement tersebut, wilayah Jawa dibagi ke dalam daerah administratif yang disebut gewest. Setiap gewest terdiri dari beberapa afdeeling (setingkat kabupaten yang dipimpin oleh asisten residen), distrik setingkat dengan kawedanan yang dipimpin oleh seorang controleur serta onderdistrict setingkat kecamatan yang dipimpin aspirant controleur.
Gemeente (kotapraja) Pasuruan diketahui mulai didirikan dan diberlakukan sejak 1 Juli Tahun 1918 yang kemudian diundangkan dalam Staatsblad No. 320 Tahun 1918 dengan nama gemeente Pasuruan. Berdasarkan staatsblad ini diketahui gemeente Pasuruan mengajukan anggaran kepada raad van Indie untuk yang pertama kali. Meskipun demikian, tidak diketahui dengan pasti mengapa penunjukan sebagai residen baru ada pada 10 tahun berikutnya. Berdasarkan arsip yang ditinggalkan di masa pendudukannya, ditunjuk sebagai Residen pertama Pasuruan adalah Mr. HE. Boissevain (1929 – 1935), W.C. Krijgsman (1935 – 1936), Dr. C.G.E. de Jong (1936 – 1939), L.A. Busselaar (1939 – 1941), F. Van Mourik (1941 – 1942). Lahirnya gemeente tidak terlepas dari undang-undang desentralisasi yang dicanangkan oleh pemerintah kolonial pada tahun 1903. Pemberian status gemeente pada kota Pasuruan diberikan agak terlambat dibandingkan dengan gemeente lain. Hal ini disebabkan karena pemerintah kolonial baru menyadari potensi kota Pasuruan yang dapat dikembangkan sebagai kota pelabuhan dagang dan juga penghasil gula. Alasan lain adalah pemerintah kolonial memang sangat fokus melakukan pembangunan pada daerah penyokong perdagangan.

Results 171 to 180 of 277